Kamis, 04 Januari 2018

PENGAJUAN CETAK ID CARD TAHAP 4

Tidak terasa kartu anggota PIPP sudah 200 lebih tercetak dan sudah dibagikan ke anggota, kini dimulai lagi pendaftaran pembuatan ID CARD TAHAP 4  dengan jumlah yang lumayan banyak juga. Bagi para anggota yang sudah merasa mendaftarkan diri untuk pembuatan ID CARD TAHAP 4 ini silahkan cek datanya, jika ada revisi, silahkan tuliskan via WA group atau Jaringan Pripadi Rudi (Pujangga Kelana).

Untuk cek data, silahkan KLIK DI SINI!

Selasa, 26 Desember 2017

PUISI CINTA UNTUK BUNDA

Oleh : EMAY MARDIYAH,S.Pd

Bunda…
Sembilan bulan sepuluh hari kau pertaruhkan jiwa raga
Dalam kenyamanan buaian kasihmu aku bahagia
Kau pancarkan kekuatan kasih sayang lewat sinar wajahmu
Menjagaku tak mengenal waktu
Mengukir indahnya pengharapan dalam alunan do’a nan merdu
Demi aku, sang buah hatimu

Bundaku…
Kau langit biru
Teduhkan aku dengan keiklasan hati sucimu
Kau safana, penghasil oksigen kehidupanku
Kau sutera, lembut slimuti panasnya perjalanan jaman
Kau samudera lepas, tempatku menatap masa depan
Kau menara, bantuku menggapai segala impian

Surat Yusup, Mariyam, hiasi merah bibirmu disegala kesempatan
Tasbih, sajadah, saksi alunan merdu pujian pada Tuhan
Titipkan aku agars dilindungi-Nya arungi zaman

Bunda…maafkan aku
Meski kini sudah dewasa aku
Sudah menjadi ibu
Meski  tak mampu sepertimu
Lautan ketulusan sumber kebaikkan bagi aku anakmu
Kini tak pernah reda kurangaki do’a semampuku
Berharap Tuhan menjagamu selalu

Terima kasih ibu
Allah tahu, tempatmu adalah surga bertabur madu
Menjadi bidadari yang kan memelukku

Abadi di kebahagiaan sejati hingga akhir waktu

Rabu, 20 Desember 2017

PUISI CINTA UNTUK IBU (DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI IBU)

UNTUKMU IBU

(Oleh : Siti Aisah)

Gurat halus hiasi wajahmu
Gambaran masa lalu lewati waktu merawatku
Redup cahaya mata termakan usia
Namun tetap sejuk menaungi jiwa ananda

Gurat di wajah goreskan cerita hari-hari kita
Redup cahaya matamu sinari anada dalam mengukir karya
Do'amu penuntun jalan
Penguat  langkah menuju masa depan

Ibu....
Tak mudah menguntai kata tuk memujimu
Tak terhitung aliran peluh basahi perjuanganmu
Tak mungkin terbalaskan jasa ibu pada ananda
Mengukir jalan surga di helaan napas berangkai do’a
Hanya simpuh luruh di atas sajadah yang nanda bisa
Meminta Allah menyayangi ibu senantiasa

Ibu....!
Aku bangga menjadi buah hatimu
Aku bahagia menjadi belahan jiwamu
Harapku nanti....
Kita bersama di surga janati
Hidup bahagia dalam kesejatian nan abadi


IBU DAN SURGAKU

(Oleh; Pujangga Kelana)

Adalah cinta terukir dianatara kita
Kau langit bagiku
Naungi segala rasa, situasi, sampai aku nyaman
Terlena dikesejukkan jiwa zamzam saunabari sucimu
Aku si kecil nakal seperti kancil
Kau yang asuh aku ke jalan lurus
Menegur dengan kalimat halus
Memeluk saat gigil dingin menghujman kejam

Ibu…
Kau pantai landai
Tempatku berenang arungi makna kehidupan
Kau tantang ombak badai
Menjegatnya agar aku tak tertanpar
Matamu surga bagiku
Dimana kehidupan abadi terukir di cinta sejatimu
Mengangon semua prilakuku bagai gembala
Memberi hamparan rumput kasih sayang yang tak pernah habis
Meski kusantap setiap saat
Ibu adalah surga bagi mimpi-mimpiku
Tempat tumbuh subur cita-cita yang tak pernah mustahil di hatimu
Safana bernuansa Firdaus tempat mengalir telaga sejuk bening
Pusat terukirnya kisah cinta kita
Kisah perjalanan menuju surga milikku
Surga yang kau ciptakan khusus untukku