UNTUKMU
IBU
(Oleh
: Siti Aisah)
Gurat halus hiasi wajahmu
Gambaran masa lalu lewati waktu merawatku
Redup cahaya mata termakan usia
Namun tetap sejuk menaungi jiwa ananda
Gurat di wajah goreskan cerita hari-hari kita
Redup cahaya matamu sinari anada dalam mengukir karya
Do'amu penuntun jalan
Penguat langkah menuju masa depan
Ibu....
Tak mudah menguntai kata tuk memujimu
Tak terhitung aliran peluh basahi perjuanganmu
Tak mungkin terbalaskan jasa ibu pada ananda
Mengukir jalan surga di helaan napas berangkai do’a
Hanya simpuh luruh di atas sajadah yang nanda bisa
Meminta Allah menyayangi ibu senantiasa
Ibu....!
Aku bangga menjadi buah hatimu
Aku bahagia menjadi belahan jiwamu
Harapku nanti....
Kita bersama di surga janati
Hidup bahagia dalam kesejatian nan abadi
Gurat halus hiasi wajahmu
Gambaran masa lalu lewati waktu merawatku
Redup cahaya mata termakan usia
Namun tetap sejuk menaungi jiwa ananda
Gurat di wajah goreskan cerita hari-hari kita
Redup cahaya matamu sinari anada dalam mengukir karya
Do'amu penuntun jalan
Penguat langkah menuju masa depan
Ibu....
Tak mudah menguntai kata tuk memujimu
Tak terhitung aliran peluh basahi perjuanganmu
Tak mungkin terbalaskan jasa ibu pada ananda
Mengukir jalan surga di helaan napas berangkai do’a
Hanya simpuh luruh di atas sajadah yang nanda bisa
Meminta Allah menyayangi ibu senantiasa
Ibu....!
Aku bangga menjadi buah hatimu
Aku bahagia menjadi belahan jiwamu
Harapku nanti....
Kita bersama di surga janati
Hidup bahagia dalam kesejatian nan abadi
IBU DAN
SURGAKU
(Oleh;
Pujangga Kelana)
Adalah
cinta terukir dianatara kita
Kau
langit bagiku
Naungi
segala rasa, situasi, sampai aku nyaman
Terlena
dikesejukkan jiwa zamzam saunabari sucimu
Aku
si kecil nakal seperti kancil
Kau
yang asuh aku ke jalan lurus
Menegur
dengan kalimat halus
Memeluk
saat gigil dingin menghujman kejam
Ibu…
Kau
pantai landai
Tempatku
berenang arungi makna kehidupan
Kau
tantang ombak badai
Menjegatnya
agar aku tak tertanpar
Matamu
surga bagiku
Dimana
kehidupan abadi terukir di cinta sejatimu
Mengangon
semua prilakuku bagai gembala
Memberi
hamparan rumput kasih sayang yang tak pernah habis
Meski
kusantap setiap saat
Ibu
adalah surga bagi mimpi-mimpiku
Tempat
tumbuh subur cita-cita yang tak pernah mustahil di hatimu
Safana
bernuansa Firdaus tempat mengalir telaga sejuk bening
Pusat
terukirnya kisah cinta kita
Kisah
perjalanan menuju surga milikku
Surga yang kau ciptakan khusus untukku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar