Jumat, 17 November 2017

TELADAN UNTUK GURU PELOPOR

“BERBEKAL SEMANGAT DAN KEIKHLASAN MENGHADAPI BERBAGAI TANTANGAN” 
(Oleh: Pujangga Kelana)

Ditemui di tempat kerjanya Kantor UPTD Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak Provinsi Banten, H, Yulyadi,M.Pd menuturkan suka dukanya menjadi seorang pengawas TK/SD di sebuah daerah peloksok kampung yang sarana dan prasarananya masih sangat minim.
Selain jarak antara kantor dengan sekolah binaan yang sangat jauh, diperparah lagi dengan kondisi jalan. Selain sudah rusak, sebagian besar jalan di Kecamatan Sobang terdiri dari tanjakan dan turunan curam. Kecuaramannya ada yang mencapai tingkat kemringan 65 derajat. Jalan utama yang berlapis hormix dan mulai berlubang hampir di sepanjang jalan itu, lebarnya hanya 2 meteran dengan sisi kanan kirinya tebing rawan longsor dan jurang, atau sesekali melintasi pesawahan yang berbentuk terasiring dengan aliran air jernih dari pegunungan. Kebanyakan rumah warga berkelompok di sisi-sisi tebing dengan bentuk bangunan tradisional. Jarak anatara satu kelompok perumahan warga dengan kelompok perumahan warga lainnya bisa berkilo-kilo meter jauhnya.
“Sekolah binaan saya yang terdekat jaraknya 500 meter, dan yang terjauh 15 km, bahkan ada satu sekolah binaan berada di luar Kecamatan Sobang, yaitu di Kecamatan Leuwi Damar yang jaraknya 25 km.” Tutur H, Yulyadi, “sebetulnya bukan perkara jarak yang menjadi tantangan berat tapi kondisi jalannya yang turun naik gunung itu yang sering menjadi kendala. Bahkan ada sekolah terpencil yang lokasinya jauh dari jalan raya. Untuk mencapai ke tempat sekolah itu harus melewati jalan tanah labil di sisi tebing rawan longsor. Jika kurang hati-hati bisa saja sepeda motor yang dikendarai terjatuh dan tergelincir ke jurang. Tapi saya berprinsip bahwa bekerja itu bukan menjadi beban berat meskipun berjuta kendala menghadang, keikhlasan senantiasa menjadi motivasi,” tambah lelaki berjiwa tegar yang sering dipanggil Kang Uded oleh rekan-rekannya.
Walau pun berdinas di tempat terpencil soal prestasi tidak kalah oleh rekan-rekan seprofesinya. Terbukti di tahun 2017 ini H, Yulyadi,M.Pd berhasil meraih juara 2 loba Pengawas Berprestasi tingkat Kabupaten Lebak. Pada tahun 2015 saat menjadi ketua Kwartir Ranting Pramuka berhasil menorehkan prestasi sebagai Kwarran Tergiat.
H, Yulyadi,M.Pd selain melaksanakan tugas pokoknya sebagai pengawas sejak 2012, juga aktif berorganisasi. Terbukti dengan keberhasilannya menjadi ketua PGRI Cabang Kecamatan Sobang selama dua periode dan menjadi ketua Kwarran selama dua periode pula. Patut lah menjadi sebuah tauladan bagi para guru,kepala sekolah atau pun pengawas, bahwa kendala geografis bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan berprestasi.
“Rasa lelah dan letih saat melaksanakan tugas selalu dapat terobati manakala saat guru dan siswa di sekolah binaan mendapatkan prestasi yang gemilang baik bidang akademik maupun non akademik,” ujarnya seraya melontarkan senyum khas penuh rasa optimis.
Usai dari kantor tempatnya bertugas, Mata Lensa pun diajaknya berkunjung ke rumah tempat tinggalnya. Lagi-lagi sebuah perjalannan yang penuh tantangan, jalan berbatu kerikil turun naik tebing sisi sebuah gunung sepanjang 7 km harus dilalui. Sepeda motor pun tidak dapat melaju dengan cepat karena terlalu beresiko. Jalan ini rute tunggal yang harus dilaluinya setiap hari menuju kantor UPTD pendidikan.
Sungguh mengagumkan, tanpa sedikit pun kata keluh kesah yang terlontar dari percakapan kami. Banyak hal yang disampaikannya tentang semangat kerja di tempat penuh tantangan itu. “tugas ini menjadi pilihan saya, dan atas anugerah dari Allah, sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh kesungguh-sungguhan dan rasa ikhlas. Keluhan tidak akan menyelesaikan masalah bisa jadi malah menambah beban, baiknya laksanakan saja dengan penuh senyuman, niscaya segala permasalahan seberat apapun akan terasa ringan,” begitu kalimat sebelum mengakhiri perbincangannya dengan Pujangga Kelana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar